Berita AC Milan – Karier Patrick Cutrone tidak berjalan seperti yang diharapkannya sejak meninggalkan AC Milan tiga tahun lalu, namun ia mengungkapkan bahwa klub masih memiliki tempat khusus di hatinya.
Cutrone mencetak lebih dari 100 gol untuk tim yunior Milan sebelum kemudian meledak dengan tim utama di bawah Vincenzo Montella dan Gennaro Gattuso, tetapi pada 2019 keputusan dibuat untuk menjualnya saat tim Liga Premier Wolves merekrutnya.
Namun, ia berjuang untuk menetap di Inggris dan kemudian dipinjamkan kembali ke Italia, di mana Fiorentina bersedia membawanya, dan kemudian ke Valencia sebelum menghabiskan musim lalu bersama Empoli.
Sebuah pindah permanen ke Como di Serie B diikuti di musim panas. Diwawancarai oleh La Gazzetta dello Sport, Cutrone berbicara tentang pertumbuhannya bersama Milan termasuk tokoh-tokoh kunci yang banyak ia pelajari pada masanya.
“Pelatih yang paling banyak mengajari saya? Sulit, saya telah belajar banyak dari semua orang. Saya bisa menyebut Montella yang memberi debut saya, Gattuso di Milan juga. Tapi saya katakan De Vecchi dan Galbiati di tim muda Rossoneri. Saya berutang kepada mereka bahwa saya menjadi pesepakbola,” katanya.
“Striker yang paling banyak saya curi rahasianya? Saya bermain dengan banyak penyerang kuat, tetapi saya jatuh cinta pada Higuain. Saya terinspirasi olehnya bahkan sebelum bermain dengannya, dia adalah seorang juara yang komplet.”
“Apakah Milan favorit untuk Scudetto? Aku tidak tahu, tapi aku selalu berharap begitu. Hatiku juga ada di sana.”
